Seorang mahasiswi ‘Electrical Engineering’ dari ‘Allen University of Applied Sciences’ di
Jerman, terlihat mengadakan percobaan, menyelenggarakan seminar bagi mahasiswa,
berbagi data dengan para dosen, bahkan ikut bermain dan bepergian dengan
mahasiswa serta dosen di kampus UKRIM. Dia adalah Salome Reusch, mahasiswi
berkebangsaan Jerman yang sedang magang di UKRIM sejak awal Oktober 2016 untuk
memenuhi tuntutan kelulusan program studinya. Sebelum ini komunitas UKRIM juga
telah diperkaya dengan kehadiran tiga orang mahasiswa dari Jerman lainnya yang
magang di kampus UKRIM untuk beberapa bulan pada waktu yang silam. Selain
memperkuat nuansa internasional, kehadiran Salome Reusch dan ketiga
pendahulunya di UKRIM telah memperluas wawasan akademik dan kultural di
kalangan civitas akademika di kampus UKRIM.
Kegiatan akademik Salome
menyangkut percobaan-percobaan dan penelitian dalam bidang Energi Terbarukan,
sebuah topik yang oleh Bapak Presiden dianggap “… perlu ada perhatian serius,
seperti melakukan riset… sampai sekarang … belum diseriusi dengan baik” (*). Di
bawah bimbingan Daniel Pianka, seorang dosen tamu bidang Energi Terbarukan dari
Jerman yang sedang bertugas di UKRIM, ia mengadakan percobaan-percobaan untuk
membangun lampu dan “charger” untuk telepon genggam bertenaga surya. Salome mengambil
kesimpulan, bahwa energi surya yang dapat dituai di Indonesia sangat besar
dibandingkan dengan apa yang diperoleh di Jerman karena lokasi Indonesia di
daerah tropis mengakibatkan paparan surya dengan intensitas tinggi dan waktu
yang panjang. Salome juga merasa penggunaan tenaga surya juga sejalan dengan
usaha pemerintah untuk menyediakan listrik buat setiap orang dan agar
penyediaan listrik ini ramah lingkungan. Di samping itu Salome mencoba
menghitung untung rugi memasang panel solar untuk gedung baru yang sedang
dibangun oleh UKRIM. Menurut perhitungannya, jumlah panel solar yang sedikit
pun akan mampu mengurangi ketergantungan kampus pada listrik yang disediakan
oleh PLN, dan tentunya berguna pada saat listrik padam.
Perluasan wawasan kultural
terjadi secara timbal balik antara Salome dan civitas akademika UKRIM. Salome
sangat menikmati satu hal yang menjadi ciri kebudayaan yang khas di UKRIM,
yaitu “kultur” musik yang dipraktikkan oleh mahasiswa secara menyeluruh dan
bukan hanya oleh mereka dalam program studi musik gereja. Ia juga belajar
menyukai makanan Indonesia; dulu ia tidak bisa makan sambal, namun sekarang dia
mulai menikmatinya. Dia sangat suka es jeruk, ayam goreng Kalasan, dan soto. Di
sisi yang lain, komunitas di UKRIM mempelajari beberapa sifat khusus dari
Salome. Sebagai contoh, kegigihan dan keteraturannya dalam bekerja dan
melakukan penelitian yang “khas” dalam kebudayaan Jerman telah menjadi teladan.
Dan, tentu saja, komunitas di sekeliling Salome dengan sendirinya menjadi
bersifat internasional dan Bahasa Inggris spontan dipakai sebagai alat
komunikasi.
Keterlibatan Salome dan ketiga
mahasiswa magang dari Jerman lainnya secara akademik dan kultural sungguh
memperkaya kehidupan kampus di UKRIM. Felix Wenzler dari program “Sustainable
Electrical Power Supply” di University of Stuttgart yang berada di UKRIM dari
April hingga Juni 2015 mengembangkan bahan pengajaran tentang Energi Terbarukan
dan Penggunaaannya di Daerah Terpencil di Indonesia. Ia pun memperkaya wawasan
para mahasiswa Fisika dengan mengadakan satu seri “workshop” tentang Energi
Terbarukan yang berpuncak pada perlombaan membangun kolektor tenaga surya antar
mahasiswa. Setelah itu Matthias Markwart dari program studi Teknik Mesin yang
terfokus pada Teknologi Tumbuhan dan Energi di South Westphalia University of
Applied Sciences di Jerman juga manjadi mahasiswa magang di kampus dari Maret
hingga Juni 2016. Matthias mengembangkan Excel-sheet untuk membangun sebuah
pengering bertenaga surya untuk hasil-hasil tani di Indonesia serta
mensosialisikan proyek ini dalam sebuah seminar. Seperti halnya Salome, Felix
dan Matthias juga dibimbing oleh Bp. Daniel Piyanka. Tak kalah pentingnya
adalah kehadiran Isabella Thuerauf dari program studi Media Engineering di
George Simon Ohm University di Jerman selama tiga bulan juga pada pertengahan
tahun 2016. Sebelum datang ke UKRIM dia telah magang di DATEV, sebuah
perusahaan software dan penyediaan layanan IT yang terkemuka di Jerman. Di
UKRIM dia membantu membuat design sebuah website serta mengembangkan program
robot di bawah arahan Pak Hans Beling yang pada saat itu masih menjadi dosen
dalam program studi TI di UKRIM.
Terima kasih dan selamat berpisah
Salome, Felix, Matthias, dan Isabella! Kami berharap agar pada waktu yang akan
datang proyek-proyek yang telah dimulai dapat kita teruskan bersama dengan
pengetahuan yang lebih matang dan teknologi yang lebih mampu dan tepat guna,
serta berdampak dengan lebih nyata bagi masyarakat secara umum, dan terutama
bagi masyarakat di daerah-daerah 3T di Indonesia. (FM, UKRIM)